Jumat, 23 Oktober 2009

Menyikapi Website & Group Penghujat Islam

Bila kita berjalan-jalan di dunia maya, kita akan menemukan banyak website, blog, atau forum yang dibuat khusus untuk menghina/menghujat Islam, atau kadang website yang namanya berbau Islam, tetapi isinya justru menyesatkan. JANGAN PERNAH emosi atau penasaran TERPANCING untuk membuka Situs, atau Blog, semacam ini, Kalau ada teman yang memberi kita link URLnya, jangan pernah dibuka, beritahu dia bahwa link URL itu adalah propaganda putar-balik. Muslim yang gampang terpancing emosi adalah "mangsa empuk" mereka.
Bisnis internet, adalah bisnis "KLIK" tombol di ujung mouse pada komputer yang ada di rumah, warnet, kantor di seluruh penjuru dunia. Sebuah website memperoleh keuntungan dari sponsor yang memasang iklan pada halaman-halamannya. Sponsor akan membayarnya sesuai dengan BANYAKNYA JUMLAH "KLIK" yang mengakses website itu, bukan terhitung dari jumlah orang, tapi adalah jumlah akses masuk. Jadi kalau 1 orang mengakses website itu 5 kali, maka akan terhitung lima, bukan satu. Ironisnya, orang-orang yang paling banyak mengakses website propaganda ini adalah muslim yang terpancing emosi dengan memberikan banyak komentar membela Islam di dalamnya (bahkan dengan kata-kata kotor), tanpa mengetahui adanya maksud tersembunyi ini. Banyaknya jumlah akses ini juga akan menarik posisi link URL itu ke urutan-urutan awal pada search engine (yahoo search, google search, searchalot, dll). Semakin banyak yang mengakses website propaganda ini justru akan memperpanjang umur website.
Berbeda dengan revolusi pemerintahan, atau unjuk rasa kepada seorang pengelola suatu perusahaan, sebuah website tidak akan bisa diturunkan atau dibunuh secara langsung. Cara yang paling umum dilakukan untuk membunuh satu website adalah "dengan tidak pernah mengaksesnya sama sekali". Website akan otomatis membeku, bangkrut dan mati sendiri apabila tidak ada yang mengakses. Setiap muslim yang merasa bertanggung jawab untuk mengingatkan saudara-saudaranya dari ancaman pengaruh dari link URL menyesatkan, maka adalah lebih wajib lagi untuk bisa mempertanggung-jawabkannya.
Tulisan di atas adalah tentang bagaimana menghadapi website, blog, forum. Bagaimana dengan "group-group dalam facebook" yang menghina/menghujat Islam? Apapun yang bisa kita lakukan di sini ada dibawah otoritas peraturan yang dibuat oleh Facebook Inc. Jangan lupa kalau Facebook Inc. ini adalah perusahaan milik pribadi, dengan kata lain Mark Zuckerberg (founder and CEO) bisa melakukan apapun yang dia mau di sini.
Kami mengetahui keberadaan group yang menghina Qur'an (maaf, tidak menuliskan nama group) sejak beberapa bulan yang lalu. Sejak awal group itu masih beranggota puluhan orang, sudah ada ratusan muslim yang report atau melaporkan group itu. Tapi sampai dengan jumlah member 3000-an (tiga ribuan) account saat ini group itu masih tetap ada. Kalau memang Mark Zuckerberg cs. (Facebook Inc.) ada itikad toleransi untuk menghapus group itu, mereka sudah bisa melakukannya sejak jumlah membernya masih sedikit.
Ini permainan propaganda. Facebook tidak akan menghapus group itu hanya karena faktor emosional, itu sudah merupakan aturan main mereka. Semakin banyak yang meneriakkan group itu, maka group itu akan semakin populer, otomatis akan semakin banyak juga yang mengakses, dan ini berarti keuntungan facebook semakin besar. Itu baru satu group, sedangkan group yang menghina/menghujat Islam di facebook berjumlah sampai dengan ratusan. Facebook akan menghapus account, atau group, atau fan-page apabila pemerintah mereka (USA) yang memintanya, atau apabila sudah menjadi ancaman kepada mereka.
Ambil saja apa yang bermanfaat buat kita dari facebook. Mudharat ada di mana-mana, begitu juga Hidayah ALLAH. Daripada kita cari mudharat-nya, lebih baik kita ambil manfaatnya, toh masih begitu banyak group-group di facebook yang benar-benar menyuarakan kepentingan Islam,
Banyak muslim teriak-teriak "Provokator!!" tanpa menyadari bahwa dia sudah menjadi provokator yang dibutuhkan musuhnya sendiri. Itulah rentannya mencintai Islam dengan perasaan, emosi. Mencitai ALLAH dan Rasulullah adalah tidak cukup dengan perasaan, tapi juga dengan Ilmu dan Taqwa. Apabila kita mendapat kabar sepintas yang terdengar "sensasional", lebih baik kita diam dulu, sampai kita benar-benar mengerti masalahnya dengan tenang. Bi Shobri wa ash-Sholah... dengan Sabar dan Sholat. Kalau kita berniat atau terpanggil untuk menjadi aktivis dalam menghadapi siasat propaganda ini, kita harus bisa bersiasat untuk menyerang balik, minimal adalah memperkuat pertahanan muslim terlebih dahulu untuk tidak mudah terpancing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar