Jumat, 23 Oktober 2009

Batu Melayang Shivapur Simbol Kekuatan Spritual Seorang Sufi

Di Shivapur-India, ada batu seberat 200 pound/90 Kg tergeletak di depan sebuah masjid. Sepintas tak ada yang spesial dari batu ini. Namun sudah puluhan peneliti dari Jepang, Amerika, Kanada dan berbagai negara menghabiskan waktu lebih dari seminggu di tempat itu untuk mempelajari keanehan batu itu. Mereka penasaran bagaimana mungkin batu itu bisa melayang di udara selama sekitar 2 detik seperti tanpa gravitasi, hanya dengan perintah 11 telunjuk jari dan teriakan "Qamar Ali Darvesh".

Shivapur terletak 180 Km di daerah timur Kota Mumbai. Menuju lokasi peziarahan ini memakan waktu kurang lebih empat jam dari Mumbai. Sepanjang jalan yang dilalui akan didominasi dengan sekumpulan sapi ataupun ternak lainnya yang bebas berkeliaran, wanita-wanita India yang sedang mencuci pakaian di sungai, dan berbagai pemandangan yang mencermikan kesederhanaan masyarakat India. Satu hal yang pasti. Semakin mendekati lokasi Batu Melayang, budaya Muslim hindustan mulai terlihat.

Kompleks peziarahan Batu Melayang sendiri adalah berisi bangunan-bangunan yang amat sederhana. Tidak ada tiket masuk, tidak ada panitia penyambutan, kecuali sebuah kotak sumbangan yang diletakkan di depan. Di ujung peziarahan tampak sebuah bangunan indah namun bersahaja yaitu masjid kubah marmer Qamar Ali Darvesh.

Di depan bangunan mesjid itu, di atas sepetak tanah, teronggok sebuah batu bulat dengan berat berkisar 90 kg. Inilah Batu Melayang yang demikian terkenal itu. Nama Batu Melayang bukan makna kiasan semata. Tapi batu ini betul-betul bisa melayang ke udara seperti Styrofoam.

Caranya aneh dan unik. Harus 11 orang lelaki berkumpul melingkari batu itu. Hanya lelaki tidak boleh perempuan. Karena sang legenda Qamar Ali yang dipercaya memberikan kekuatan pada batu itu adalah seorang yang hidup selibat, tidak menikah. Jadi wanita tidak diizinkan mengangkat batu itu ataupun masuk ke dalam kompleks kuburannya. Lalu kesebelasnya meletakkan telunjuk mereka ke bahagian bawah batu. Setelah itu serempak kesebelas orang pria itu meneriakan, "Qamar Ali Darveeeesh !".

Seketika batu itu seperti hidup dan kegirangan, terbang ke udara melewati kepala sebelas pria yang telah mengangkatnya. Lalu gravitasi mulai mengambil alih dan batu itu terhujam kembali ke tanah. Ketika hal itu terjadi batu itu tidak bergetar. Si pengangkat akan bisa merasakan batu itu menjadi ringan seperti sebuah potongan gabus. Luar biasa,..!!

Figur yang Melegenda

Figur Qamar Ali adalah figur yang misterius. Kisah mengenainya hanya bertahan lewat legenda dan cerita mulut ke mulut. Bukti nyata dari keberadaan Qamar Ali Darvesh adalah Batu Melayang. Qamar Ali Darvesh lahir enam abad yang lalu di keluarga Muslim kelas menengah yang bangga dengan kekuatan otot mereka. Namun Qamar Ali tidak seperti saudaranya yang agresif. Ia memiliki karakter yang lembut dan introspektif. Ketika umurnya hampir enam tahun, ia menjadi murid seorang Sufi yang tinggal di dekat rumahnya.

Dalam perjalanan hidupnya sebagai pemeluk agama Islam yang taat, Qamar Ali menghabiskan hari-harinya untuk berpuasa dan merenung. Ia pun dianugerahkan kemampuan spiritual penyembuhan dan kesaktian dari Tuhan atas ketekunannya itu. Tidak butuh waktu lama pintu rumah Qamar Ali mulai dibanjiri oleh masyarakat yang ingin didoakan dan disembuhkan.

Qamar Ali tidak berumur panjang. Ia meninggal pada saat usianya masih muda. Sementara ia berbaring menunggu ajal di tempat tidurnya, ia meminta agar sebuah batu seberat 90 kilogram ditempatkan di dekat kuburannya. Menurut legenda, Qamar Ali berujar, "Jika sebelas pria menaruh telunjuk mereka di bawah batu dan secara bersamaan memanggil namaku, maka batu itu akan terangkat melebihi kepala mereka. Jika tidak, maka mereka tidak akan sanggup mengangkat batu itu bahkan walaupun hanya setengah meter dari tanah."

Qamar Ali kemudian berkata kepada saudaranya,"Biarlah hal ini menjadi sebuah simbol, sebuah pengingat bahwa kekuatan spiritual lebih penting dibanding dengan kekuatan otot. Sama seperti Allah yang pengasih menyayangimu, maka demikianlah juga engkau harus menyayangi semua orang dari semua kasta dan kepercayaan. Karena kita semua adalah saudara di dalam perjalanan yang sama. Ingatlah akan hal ini ketika engkau meneriakkan namaku dan mengangkat batu itu." Karena kuatnya keyakinan yang tercermin dalam spiritual Qamar Ali, ucapannya itu menjadi kenyataan hingga sekarang ini.

Lalu bagaimana jika ada lebih dari sebelas orang? Bagaimana jika keseluruhan tangan yang digunakan dan bukan hanya telunjuk? Dan bagaimana jika yang diteriakkan adalah kalimat yang lain bukanlah Qamar Ali Darvesh..?? Seorang tetua penjaga kompleks areal peziarahan Qamar Ali Darvesh berujar, "Aku bisa mengatakan bahwa tidak ada satupun yang akan bisa berhasil."

Lalu ketika ditanya kemungkinan pria-pria yang mengangkat batu adalah orang non-muslim, si penjaga mengatakan hal itu bisa saja dilakukan. "Qamar Ali mengajarkan tentang toleransi antarumat beragama. Jadi pria yang mengangkat batu tidak harus beragama Islam. Kristen, Hindu, Jaina, Buddha, Atheis, Agnostic juga diperbolehkan, namun tidak boleh wanita !" kata sang penjaga.Satu hal lagi, ketika memanggil nama Qamar Ali Darvesh, kesebelas orang itu diharapkan agar mengingat bahwa kekuatan spiritual lebih penting dibanding kekuatan otot.

Kalau Anda tertarik untuk ziarah spiritual di tempat ini, sekaligus menyaksikan secara langsung batu yang benar-benar melayang di udara, datanglah ke Shivapur-India. Rasakan sensasinya melalui tangan Anda sendiri. Lalu ketika hal itu benar-benar Anda lakukan dan Anda masih syok melihat kenyataan itu, sang penjaga masjid kubah marmer Qamar Ali Darvesh akan tersenyum dan menepuk bahu Anda lalu berkata,"Khuda Hafiz, Semoga Allah besertamu.”

Sumber : http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=17818:batu-melayang-shivapur-simbol-kekuatan-spritual-seorang-sufi&catid=88:fenomena&Itemid=101

Tidak ada komentar:

Posting Komentar